Selama ini kita banyak dibingungkan dengan sistem
pendidikan di negara kita. Satu sisi pendidikan dikatakan dengan sistem
desentralisasi yang berarti pelimpahan
wewenang dari pusat kepada darah untuk mengatur sendiri urusan rumah
tangga termasuk didalamnya urusan pendidika.
Namun disisi lain
pendidikan juga dilakukan secara dekonsentrasiyang berarti pelimpahan sebagian
wewnang pusat kepada daerah untuk melakukan pendidikan secara mandiri. Kedua
konsep di atas tentunya melahirkan berbagai pandangan dan paradigma yang
berbeda. Dengan adanya sisrtem desentralisasi maka lahirlah konsep mbs sebagai
konsekuensinya. Sementara dengan adanya dekonsentrasi maka urusan pendidikan
menjadi urusan pusat. Dan hanya sebagian saja yang dilimpahkan pada daerah.
Kedua arti tersebut
juga memunculkan makna yang bereda. Bagaimana sesuatu yang berbeda dapat
dijadikan satu? Akankah lebih baik jika pedidikan yang dilakukan dengan sistem
yang fokus saja. Pilih salah satu sehingga tidak terjadi kerancauan. Kalau
memang pendidikan sebagai salah satu konsekuensi dsari adana sistem desentrali secara nasional. Sehinggga pelaksanaan pendidikan
dapat lebih fokus dan bermakna bagi setiap daerah di nusantara.
Jika ditinjau dari
keberagaman suku bangsa budaya dan bahasa darui bangsa kita, maka hendaknya
sistem desentralisasi pendidikan baik untuk dilaksanankan. Mengingat perbedaan
tk selamya bisa di samakan. Segala perbedaan beasal dari lingungan, latar
belakang, dan kebiasaan yang berbeda- beda. Untuk itu perlu adanya pengelolaan
secara mandiri oleh daerah utuk bisa memajukan daerahnya melalui pendidikan.
Dengan pengelolaan
secara mandiri daerah akan tahu apa yang menjadi potensinya dan pa sa ja yang
menjadi kekurangannya, sehingga pelaksanaan pendidikan dapat berjalan sesuai
dengan apa yang didingainkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar