Kamis, 07 November 2013

ANTARA DEKONSENTRASI DAN DISENTRALISASI PENDIDIKAN

Selama  ini kita banyak dibingungkan dengan sistem pendidikan di negara kita. Satu sisi pendidikan dikatakan dengan sistem desentralisasi yang berarti pelimpahan  wewenang dari pusat kepada darah untuk mengatur sendiri urusan rumah tangga termasuk didalamnya urusan pendidika.
Namun disisi lain pendidikan juga dilakukan secara dekonsentrasiyang berarti pelimpahan sebagian wewnang pusat kepada daerah untuk melakukan pendidikan secara mandiri. Kedua konsep di atas tentunya melahirkan berbagai pandangan dan paradigma yang berbeda. Dengan adanya sisrtem desentralisasi maka lahirlah konsep mbs sebagai konsekuensinya. Sementara dengan adanya dekonsentrasi maka urusan pendidikan menjadi urusan pusat. Dan hanya sebagian saja yang  dilimpahkan pada daerah.
Kedua arti tersebut juga memunculkan makna yang bereda. Bagaimana sesuatu yang berbeda dapat dijadikan satu? Akankah lebih baik jika pedidikan yang dilakukan dengan sistem yang fokus saja. Pilih salah satu sehingga tidak terjadi kerancauan. Kalau memang pendidikan sebagai salah satu konsekuensi dsari adana sistem desentrali secara  nasional. Sehinggga pelaksanaan pendidikan dapat lebih fokus dan bermakna bagi setiap daerah di nusantara.
Jika ditinjau dari keberagaman suku bangsa budaya dan bahasa darui bangsa kita, maka hendaknya sistem desentralisasi pendidikan baik untuk dilaksanankan. Mengingat perbedaan tk selamya bisa di samakan. Segala perbedaan beasal dari lingungan, latar belakang, dan kebiasaan yang berbeda- beda. Untuk itu perlu adanya pengelolaan secara mandiri oleh daerah utuk bisa memajukan daerahnya melalui pendidikan.

Dengan pengelolaan secara mandiri daerah akan tahu apa yang menjadi potensinya dan pa sa ja yang menjadi kekurangannya, sehingga pelaksanaan pendidikan dapat berjalan sesuai dengan apa yang didingainkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar