Kamis, 07 November 2013

dongeng anak: Arti Sahabat

zaman dahulu kala, di hutan rimba binatang hidup dengan gembira. semua binatang saling bertetangga dan memiliki kehidupan yang rukun. di sudut hutan, hiduplah seekor beruang bernama Didi bersama ibunya.
pada suatu pagi, Didi berbicara pada ibunya, “bu, aku punya banyak teman lho di sekolah,”
“apa iya?” tanya ibunya.
“iya bu, ada Toni si jerapah, ada Dodo si gajah, ada Sinta si kelinci, dan  Amel si kucing”. sebut Didi.
“Cuma itu?” tanya ibunya.
“tidak bu, masih banyak lagi, Cuma terlalu banyak bu kalau disebutin semua” jawab nya.
“em kapan kamu mau bawa temanmu main kerumah Di?” tanya ibu.
“ enaknya kapan ya bu?” jawab didi
“bagaimana kalau minggu depan Di? ibu akan buatkan makanan yang spesial”.
“benar bu?”
“iya” jawab ibu.
“kalau gitu, Didi main dulu ya bu”. kata didi
“Iya, jangan pulang terlalu malam ya Di!”
“iya bu” jawab didi.
kemudian didi melanjutkan perjalanan. ia hendak pergi ke rumah Dodo. di perjalanan dia bertemu dengan sinta.
“ hai Sin?” sapa Didi
“ hai Di,” jawab Sinta, “mau kemana?”
“ aku mau ke rumah Dodo, kamu mau ikut?” tanya Didi.
“boleh,” jawab Sinta.
kemudian mereka berjalan bersama menuju rumah Dodo. sesampainya di rumah Dodo ternyata disana sudah ada Amel yang sedang membantu Dodo mengumpulkan ranting di depan rumah Dodo.
“hai Amel, hai Dodo” sapa Didi bersamaan Denga Sinta.
“hai Didi, Hai sinta” jawab Dodo dan Amel.
“lagi sibuk apa kalian?” tanya Didi.
“ini aku lagi bantu Dodo mengumpulkan dan membersihkan ranting pohon yang ada di sekitar rumah Dodo.” jawab Amel
“iya, Amel kesini bantuin aku, karena Ibuku sedang sakit, sementara Ayah sedang pergi, jadi aku minta tolong Amel buat bantuin aku”. jawab Dodo.
“ o gitu, kalau gitu ayo kita bantu mereka Di!” kata Sinta
“iya mari, karena kita kan Sahabat” jawab Didi.
slanjutnya mereka pun langsung membantu Dodo.  Saat bekerja tiba – tiba Didi ingat Toni.
“ ngomong-ngomong Toni dimana ya Do? kok dia tidak kelihatan?” tanya Didi.
“iya –ya, kenapa dia nggak ikut kita?” sergah Amel.
“aku dengar Toni sedang sakit, jadi dia tidak main kemana-mana.” jawab Dodi.
“kasihan Toni, dia pasti di rumah sendiri, aku dengar orang tua nya sedang pergi keluar kota, jadi mungkin dia dirumah sama neneknya saja.” kata Sinta.
“kalau begitu, habis ini mari kita jenguk dia! sepakat?” ajak Didi.
“sepakat, Jawab semua”.
“tapi ada baiknya sebelumberangkat kita carikan dia buah-buahan ya,” saran Amel.
“bukan ide yang buruk” kata Dodo.
setelah selesai membantu Dodo,mereka bergegas  untuk mencari buah-buahan di sekiar hutan. dan ternyata mereka menemukan banyak buah-buahan. tapi karena porsi makan Dodo yang superbesar, akhirnya buah yang mereka kumpulkan tinggal separonya saja. mereka pun tidak marah, karena kebutuhan setiap orang itu berbeda. mungkin 1 buah wortel saja bagi Sinta sudah cukup, karena perut sinta kecil. tapi 10 buah wortel belum tentu cukup untuk satu kali makan bagi Dodo, mengingat perut Dodo memang besar. setelah mencari buah-buahan dan sayuran mereka bergegas menuju rumah Toni.
Di perjalanan mereka merasa sangat haus, karena mereka belum minum ama sekali. selain itu jarak rumah Toni lumayan jauh, sekitar 2km. tiba –tiba Santi berkata, “ aku hauuuuus!”
“aku juuuga” tambah Dodo.
“kalau begitu bagaimana jika kita pergi mencari mata air terlebih dahulu” saran didi.
“tapi aku nggak uat kalau masih harus mencari mata air,”
“lagian badanku kan besar, tidak muat untuk melewati jalan setapak yang ada disekitar mata air teman-teman”. keluh Dodo.
“oh iya ya, kan badan Dodo besar kaya truk tronton” kata Amel.
“ ha ha ha ha ha ha” mereka tertawa besama.
“ yaudah kalu gitu gimana kalau kita yang langsing saja yang pergi ambil air, nanti Dodo kita ambilin.” saran Santi.
“percaya deh, kalian yang langsing” kata Dodo sambil memelas.
“ha ha ha” mereka tertawa bersama.
kemudian mereka pun bergegas mengambil air. sementara Dodo menunggu di bawah pohon. setelah Amel, Didi dan Sinta selesai minum, mereka membawakan minum untuk Dodo.
setelah mereka semua minum, kemudian mereka melanjutkan perjalanan, hingga merekapun sampai di rumah Toni.
“Toni ! Toni! “ panggilmereka secara bersamaan.
tak lama kemudian, nenek Toni keluar dari rumah. “ada apa nak?” tanya Nenek Toni.
“saya dengar Toni sakit ya nek?” tanya Amel.
“sakit apa nek?” “sudah berapa lama?” tambah Didi
“Toni sakit demam nak, kira-kira sudah 2 hari”. jawab nenek.
“kalau begitu, boleh kami masuk dan menjenguk Toni nek? “ pinta Sinta.
“tentu saja boleh, mari silakan masuk” jawab nenek.
mereka pun segera memasuki rumah toni. dan betapa terkejutnya mereka melihat rmah toni yang berantakan dan kotor. banyak ranting yang berserakan dan sisa sayuran dimana-mana. namun 4 sekawan itu, Cuma diam dan merasa iba di dalam hati. setelah sampai di kamar Toni, mereka lebih terkejut lagi melihat Toni yang sedang demam tinggi di ranjangnya.
sambil sayup-sayup, ia mulai membuka matanya dan berkata, “ e kalian, kapan datang” kata Toni, dan ia pun mulai bergerak untuk duduk.
“udah Ton kamu tiduran aja nggak papa” potong Didi.
“iya ton” tambah Sinta.
‘maaf ya teman, rumah ku berantakan dan kotor, aku nggak sempat membersihkan rumah, lagi pula aku tinggal dengan nenek, jadi aku kasihan kalau harus menyuruh nenek” kata Toni.
“iya ton nggak papa, oya kamu udah makan belum?” tanya Amel.
“kita tadi mencarikan kamu buah dan sayuran lho” tambah Dodo.
“belum teman, akumasih nunggu kiriman makanan dari Bibi. makasih ya kalian udah carikan aku makanan.”
“ iya nggak papa, karena kita kan sahabat” kata Dodo.
“ ha ha ha” mereka tertawa bersama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar