Selasa, 01 Maret 2016

Black and white

Baik dan  jahat, adalah sebuah ungkapan yang seperti membandingkan antara 2 warna yaitu hitam dan putih. Hitam terlihat keras, tajam, menyeramkan dan terkadang terdenar kotor. Sementara putih, ia terlihat lembut, bersih jujur, dan menawan. Kenapa bisa jadi demikian? Ya ini hnaylah pandangan dari orang yang sedikit menggunakan otak saja.
Lalu, baaimana dengan kata baik dan buruk? Ya mereka sama saja. Baik dan buruk tetap berada di posisi mereka dengan tempat mereka masing – masing. Ada di surga dan ada di neraka. Suatu saat orang di sebut baik, hanya karena orang itu tidak mementingkan perasaan, tempat, kepentingan dan posisinya. Dan sanat heran , selalu saja seperti itu. Orang baik adalah orang yan melakukan itu, sementara disisi lain orang jahat adalah orang yang mementingkan perasaan, kepentingan, tempat dan posisinya. Padahal tak selamanya kepentingan orang banyak itu lebih baik dan lebih berguna dari pada kepentingan pribadi yang di abaikan.
Banyak selama ini kita tahu, orang yan baik, ramah masih hidup di ambang batas wajar jika dibandingkan dengan orang yang tidak baik. Alalu apakah orang  yang hidupnya belum baik tersebut  bukan benar-benar orant yang baik? Ya dan tidak. Ya kaena mungkin dia mementingkan rasa baiknya kepada orang lain, sementara pada diri sendiri dia tidak baik.dan tidakkarena dimata oran lain mereka adalah orang yang baik.
Kapan sejatinya kebaikan digunakan? Memang ada kalanya kita bimbang dan resah terhadap diri kita antara memilih untuk baik atau jahat dengan sesuatu hal. Namun perlu diingat bahwa semua yang kelihatanya putih bersih baik, belum tentu jika dilakukan akan menjadi seperti yang diharapkan, namun sebalikanya sesuatu yang kelihatanya kejam, keras, bengis, bahkan kotror, ternyata adalah seuatu yan jika dilakukan adalah baik. Sering kita karena rasa kasihan, kita mengabaikan ketegasan. Dan itu adalah hal yang sangat buruk. Rasa melas kasihan yang sebenarnya ditimbulkan olehnya, bukan oleh kita, dan merupakan kelemahanya, menjadi great bariet reef bagi ketegasan dalam menegakan kebaikan. Sementara terkadang karena sejak awal pernah kita nenjust sesuatu, namun selanjutnya kita  tertutup hati dan pikiran untuk melihat kebaikan dari sebuah tindakan.
Sulit memang, untuk menggunakan pikiran dan hati dengan jernih, namun apa daya itu harus digunakan agar kita terhindar datri berbuat jahat dan baik di waktu yang tidak tepat. Semoga kita selalu dekat dengan lindungan dan karunia – Nya.

AAMIIN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar