Degradasi moral dan kualitas yang terjadi saat ini, disebabkan oleh
era globalisasi yang telah menjadikan batas dunia tak tampak dan kemajuan
ekinomi yang begitu dasyat. Hal tersebut
seakan membuat manusia terlena dengan berbagai kemudahan yang ada. Namun terkadang hal tersebut juga membuat umat
manusia lupa akan persaingan yang akan mereka hadapi. Persaingan yang
sebenarnnya semakin ketat malah dirasa
tak ada sama sekali.
Persaingan di era yang sudah maju ini bukan hannya mengatasnamakan
seseorang saja. Namun jauh dari itu, persaingan mengatasnamakan sebuah bangsa dan negara.
Persaingan yang membawakan eksistensi
sebuah bangsa , terlebih kekuatan dan kemakmuran yang akan dicapai
nantinnya. dan juga persaingan yang membutuhkan semangat dan jiwa rela
berkorban.
Untuk dapat memenangkan persaingan tersebut indonesia
membutuhkan laskar muda yang tangguh dalam hal pertahanan dan kekayaan
dalam ilmu pengetahuan. Laskar muda yang
mampu bersaing dengan laskar pemuda dari negara lain. Namun sangat disayangkan
saat ini laskar pemuda indonesia telah mengalami banyak kemerosotan . baik
kemrosotan kualitas dan kemrosotan moral. Hal tersebut tentunhya menjadi penghalang keberhasilan persaingan yang akan dilewati oleh bangsa indonesia.
Kemrosotan moral yang
mendera laskar muda indonesia menyebabkan indonesia menjadi bangsa yang
lemah. Kelemahan tersebut ditandai dengan mudahya laskar muda bagsa indonesia terpengaruh
dan bangga terhadap budaya dan produk luar. Selain itu, disadari atau tidak
Sistem kapitalisme sudah mulai masuk dalam kehidupan berbangsa. Semua jelas
terlihat, bagaimana bentuk mekanisme pasar yang berdinamika kuat berfluktuasi
menyeret arus harga produk dalam negeri. Hal tersebut tentunnya menunjukan
titik kelemahan laskar muda indonesia,
yang belum mampu berpartisipasi untuk menangani iklim globalisasiyang merebak
ke seluruh penjuru dunia.
Sungguh ironis memang, penjajahan modern yang tidak disadari oleh
bangsa indonesia layaknnya sebuah senapan tanpa senjata namun bisa membunuh
siapa saja. Perlan tapi pasti dengan gaya yang tidak terlihat dan tidak kita
sadari tentang arti sebuah penjajahan yang terjadi. Penjajahan yang ada tidak
hanya dalam penjajahan ekonomi saja, namun juga penjajahan moral. Penjajahan
moral merupakan bentuk penjajahan yang paing menyeramkan diantara yang lainnya.
sedikit saja keterlenaan dapat menaaskan seluruh bangsa. Sadar atau tidak,
penjajahan moral telah memasuki pertengahan kejayaan. Hal tersebut terlihat
dari banyaknnya pemuda kita yang terseret kasus narkoba, pencurian, kejahatan
geng motor,dan lain sebagainnya.
Namun itu semua masih bisa diperbaiki dan ada begitu banyak hal
yang bisa dikelola. Masih ada waktu
untuk memadamkan api yang membuat nasi menjadi bubur. Karena yang terpenting
bukanlah menangisi bubur yang terlanjur jadi, melainkan merubah bagaimana bubur
tersebut bisa dinikmati. Bayangan bahwa indonesia dan pemudanya hanya menjadi
pengkhianat atas pahlawan-pahlawan jangan sampai menjadi kenyataan.
Ini menjadi big homework yang bertanda tanya besar yang
harus di pecahkan oleh kita semua. Rakyat berkali-kali menyumpahi kemiskinan,
dan pemerintah berjuta kali membuai janji. Harus bersatu padu dalam mengerjakan
big homework ini.selain itu, ada hal yang harus di pahami olehi semua
sektor, subyek dan obyek indonesia. Bahwa kemiskinan itu tergantung pada jiwa
kita. Kita boleh tidak punya harta benda, namun dengan semangat yang kuat dan
membara, serta hati yang teguh , bersih, dan jujur maka kita kan merasa kaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar