Selasa, 01 Maret 2016

Kehidupan sosial di negeri bersosial

Sebagai negara kepulauan, indonesia memiliki wilayah yang luas, terpisah dan tentunnya indah. Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dengan beraneka ragam budaya yang sangat memikat. Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi budaya nenek moyang yang selalu menerapkan budaya ketimuran yang terkenal dengan sopan santun, gotong royong serta saling menghormati.
Adannya berbagai macam suku dan buaya di indonesia, tidak membuat bangsa indonesia menjadi terpecah belah. Namun hal tersebut menjadikan sebuah prinsip bagi bangsa indonesia yaitu “Bhineka Tunggal Ika”, sehingga mereka mampu bersatu dan hidup berdampingan dengan aman, tentram dan sejahtera. Dengan prinsip hidup bangsa indonesia yang demikian, tentunnya mengakibatkan bangsa indinesia memiliki ikatan sosial yang begitu kuat. Hal tersebut terwujud dalam kehidupan mereka sehari hari dalam lingkungan sosial bangsa.
Namun seiring berjalannya waktu, nilai kehidupan sosial bangsa indonesia semakin luntur, hal ini disebabkan oleh arus globalisasi yang mengakibatkan seseoarang sibuk dengan pekerjaannya, dan tidak pedui lagi dengan lingkungan sosialnnya. XX perbedaan kebutuhan, tujuan, dan pekerjaan, membuat seseorang sibuk sendiri dengan urusan mereka. Hal tersebut mengakibatkan maraknnya persaingan yang muncul dalam kehidupan. Mulai dari hal yang kecil sampai hal yang besar.
Maraknnya persaingan yang muncul berkaitan erat dengan kelangsungan hidup seseorang. siapa yang kuat akan bertahan  dan menang, sementara yang lemah cenderung mengalah dan akhirnnya kalah. Persaingan yang terjadi seolah merupakan persaingan untuk menduduki status sosial yang tinggi, sehingga seseorang disegani dan dihormati. Keinginan manusia untuk menjadi yang lebih dari yang lain, dan tidak selalu puas dengan kebutuhan mulai muncul dan menjadi magnet bagi persaingan.
Dengan maraknnya persaigan menyebabkan lunturnnya nilai – nilai sosial dalam lingkungan sosial mulai telihat. Tetangga yang tadinya jika bertemu masih sempat bertegur sapa, namun karena kesibukan urusan masing – masing mereka menjadi tak bertegur sapa lagi. Lebih parahnya lagi kelunturan nilai – nilai sosial tidak hannya terjadi di lingkungan perkotaan saja, namun sudah mulai merambah ke desa – desa. Hal ini dapat dilihat dari perilaku muda mudi yang berjalan melewati depan orang yang lebih tua, jarang sekali dari mereka yang mengucapkan permisi, bahkan mereka bertingkah seolah tak melihatnnya.
Lunturnnya nlai nilai sosial dalam lingkungan sosial bermasyarakat, dikhawatirkan akan menyebabkan munculnya masyarakat patologis. Jika hal tersebut terjadi maka dikhawatirkan akan terjadi perpecahan bangsa. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk memupuk kembali nilai – nilai sosial dalam kehidupan sosial masyarakat yang mulai luntur. Sehiongga nilai sosial dan rasa persatuan bangsa tidak akan terancam walaupun dalam arus globalisasi . persaingan yang terjadi antar individu akan menjadi persaingan yang indah dimat siapapun yang memandangnnya. Persaingan yang dibarengi dengan rasa hormat, kasih sayang dan kepekaan yang tinggi.

Banyak cara yang dapatdilakukan untuk memupuk nilai – nilai sosial agar tidak luntur dalam kehidupan sosial. Diantarannya adalah dengan menyempatkan menyapa sesibuk apapun kita, mendidik anak- anak dan mengajari mereka sopan santun, setta meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan tetangga dan lingkungan sekitar. Dengan demikian diharapkan kehidupan sosial dalam lingkungan sosial akan menjadi harmonis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar